TIMES NATUNA, JAKARTA – Kualitas udara di Jakarta kembali menjadi sorotan internasional. Pada Sabtu (4/10/2025) pagi, ibu kota Indonesia tercatat menempati posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia menurut data situs pemantau kualitas udara, IQAir.
Melansir Antara, berdasarkan pemantauan pukul 06.15 WIB, indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada di angka 143 atau masuk kategori tidak sehat. Polusi udara didominasi oleh partikel halus PM2.5 dengan konsentrasi mencapai 47 mikrogram per meter kubik.
Kategori ini dinilai berbahaya bagi kelompok sensitif, seperti anak-anak, lansia, maupun penderita penyakit pernapasan. Polusi juga berpotensi merugikan hewan, tumbuhan, serta menurunkan nilai estetika lingkungan.
Untuk perbandingan, kota dengan udara terburuk di dunia saat ini ditempati oleh Kinshasa (Kongo) dengan AQI 175, diikuti Delhi (India) 160, Lahore (Pakistan) 158, dan Tashkent (Uzbekistan) 154.
Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah menggelar aksi penyemprotan 4.000 liter air berbentuk kabut (water mist) di sejumlah titik padat aktivitas ibu kota.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyebutkan penyemprotan dilakukan di kawasan Dukuh Atas, TB Simatupang, Fatmawati, Bundaran HI, MH Thamrin, hingga Lapangan Banteng.
Menurut Asep Kuswanto, langkah tersebut untuk menurunkan partikel polutan, khususnya PM2.5, sekaligus menciptakan ruang publik yang lebih sehat.
Penyemprotan ini juga menjadi bagian dari rangkaian pra-kegiatan Jakarta Eco Future Fest (JEFF) 2025, sebuah agenda lingkungan yang mengedepankan kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan kota lebih ramah lingkungan.
Selain penyemprotan, DLH DKI juga menyiagakan mobile videotron yang menayangkan pesan edukasi terkait pengendalian polusi. Warga diajak melakukan langkah sederhana, seperti uji emisi kendaraan secara rutin dan beralih menggunakan transportasi umum.
Masyarakat juga direkomendasikan untuk selalu mengenakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan, menutup jendela rumah agar tidak terpapar udara kotor, serta menggunakan penyaring udara (air purifier) di dalam ruangan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jakarta Masuk Lima Besar Kota dengan Udara Terburuk Dunia
Pewarta | : Ferry Agusta Satrio |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |