TIMES NATUNA, JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 akan melambat tipis dari target awal akibat dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Awalnya, pemerintah memasang target pertumbuhan di kisaran 5,6–5,7 persen, namun kini proyeksi tersebut direvisi menjadi 5,5 persen.

“Kemungkinan selalu ada dampak bencana ke pertumbuhan ekonomi. Cuma berapa persen? Saya pikir masih akan di atas 5,5 persen,” ujar Purbaya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Sebagai langkah mitigasi, Purbaya menegaskan pemerintah siap memantau stabilitas sistem keuangan dan memberikan tambahan likuiditas kepada perbankan apabila diperlukan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.

“Kalau masih dianggap kurang, saya akan gelontorkan lagi uang saya ke perbankan,” katanya.

Selain menjaga stabilitas finansial, Kementerian Keuangan juga menyiapkan tambahan anggaran untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) apabila dana operasional tanggap darurat tidak mencukupi. Saat ini, BNPB masih memiliki dana siap pakai (DSP) sekitar Rp500 miliar.

Purbaya menyebut mekanisme Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dapat diaktifkan setiap saat, sesuai kebutuhan di lapangan. Ia meminta BNPB tidak ragu mengajukan permintaan apabila dana operasional mulai menipis.

“Kalau nanti butuh dana tambahan, kita siap juga menambah dan sudah ada di anggarannya,” ujarnya.

Ia memastikan kapasitas fiskal negara memadai untuk menanggung biaya penanganan bencana, termasuk kebutuhan rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi para korban.(*)