TIMES NATUNA, BANJAR – Diah Puspa Jaya Trie, Mojang Wakil 1 Kota Banjar 2024 dan Henri Herdiana, SE, Jajaka Wakil 1 Kota Banjar 2024, mewakili Kota Banjar dalam Pemilihan Mojang Jajaka Jawa Barat (Moka Jabar) Tahun 2025.

Keduanya mengikuti gelaran Moka yang diikuti 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat mulai Selasa (3/6/2025) di Monumen Perjuangan dengan Agenda Technical Meeting, Pinton Anggon, Pemberkasan Administrasi Peserta serta Test Kesehatan dan HIV.

Memukau dengan Batik Lokal

Menariknya, Mojang Jajaka Kota Banjar Diah Puspa Jaya Trie dan Henri Herdiana dalam acara Pinton Anggon tampil memukau dengan balutan busana batik khas Kota Banjar yang dipadupadankan dengan Batik Honje besutan perancang busana Asep Saepudin.

Keduanya berhasil memikat penonton yang menyaksikan aksi keduanya saat berjalan diatas altar cantik yang disiapkan untuk memenuhi bakat para mojang jajaka Jawa Barat.

Narasi balutan busana pasangan Mojang Jajaka Kota Banjar ini berjudul "Sareupna", yang memiliki makna waktu senja dalam bahasa Indonesia.

Asep Saepudin, Sang perancang busana tersebut menjabarkan bahwa busana yang dikenakan kang Henri dan Teh Diah terinspirasi dari panorama di tepi Sungai Citanduy.

"Sungai yang membelah Kota Banjar menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati suasana senja," terang Asep kepada Times Indonesia, Senin (9/6/2025).

Balutan yang mempadu padankan warna kuning, jingga, merah dan hitam merepreswntasikan gradasi senja. Warna dengan makna luhung, diantaranya kuning sebagai simbol kebahagiaan, jingga yang berarti keramahan, merah berarti keberanian dan hitam yang mengandung arti kekuatan.

"Ini dipadankan dengan wastra batik Kota Banjar yaitu Batik Honje, tumbuhan tropis beraroma khas yang sarat khasiat sebagai pemanfaatan sumber daya alam di Kota Banjar," tutur Asep.

Busana ini juga, lanjutnya, mengandung arti sifat yang didelegasikan oleh perwakilan Kota Banjar di ajang Mojang Jajaka Provinsi Jawa Barat tahun 2025.

Berbalut busana Sareupna dengan padu padan batik honje khas Banjar, Mojang Kota Banjar Diah Puspa Jaya Trie tampil cantik dan memukau. (Foto: Istimewa)

Ketua Paguyuban Moka Kota Banjar, Intan Juliani menyampaikan tema "Sareupna" diangkat kali ini dalam acara Piton Anggon sebagai ketakjuban atas keberadaan Sungai Citanduy yang satu-satunya di Jawa Barat secara geografisnya yang membelah kawasan Kota Banjar.

"Jadi, ketakjuban kita terhadap pesona sareupna sisi Citanduy menginsipirasi tema Piton Anggon," tutur Intan.

Agenda di Moka Jabar

Setelah Piton Anggon, moka Kota Banjar mengikuti tes psikotes, kepribadian dan tes kesehatan serta tes HIV dimana keduanya lolos di penjaringan tersebut.

"Agenda ke depannya ada pra-karantina yang dilaksanakan secara daring mulai dari minggu kedua bulan Juni hingga minggu kedua bulan Juli dengan pemateri dari dinas-dinas pengampu di Provinsi Jawa Barat, salah satunya Dinas Pariwisara dan Kebudayaan," paparnya.

Untuk pelaksanaan Karantina akan dilakukan mulai 15 hingga 19 Juli 2025 dengan berbagai agenda yang akan diikuti para Moka Jawa Barat. Kemudian pada Tanggal 20 Juli akan digelar malam Grand Final di Bandung.

Karena kegiatan ini belum teranggarkan oleh Disporpar Kota Banjar, lanjut Intan, pihaknya telah mengajukan CSR ke Bjb seperti tahun sebelumnya untuk pembuatan busana Raksukan beserta aksesoris dan busana Gala Dinner yang digunakan di acara Piton Anggon.

"Kami juga mengajukan ke sponsor untuk jasa rias make up artis untuk kedua perwakilan dari Kota Banjar. Dari Disporpar sendiri membantu memfasilitasi akomodasi seperti mobil inventaris kendaraan dinas untuk teknikal meeting ke Bandung," jelasnya.

Intan menyebut persiapan pematangan untuk performance di Moka Jabar sudah dilakukan kedua perwakilannya namun untuk persiapan busana dan hal-hal lainnya diakuinya belum ada kesiapan.

"Besar harapan kami permohonan proposal CSR Bjb tahun ini dapat terealisasi tepat waktu untuk membantu program ini," harapnya.

Intan juga mengucapkan terimakasih atas support Pemkot dalam mendukung agenda kegiatan Moka Kota Banjar.

"Saya pribadi juga mengucapkan teeimakasih kepada keluarga besar paguyuban Moka Kota Banjar yang selalu support mengingat kegiatan ini non budgeting APBD sehingga kegiatan dapat terselenggara sesuai harapan," katanya. (*)