https://natuna.times.co.id/
Berita

Pasar Bocor dan Kumuh di Pacitan Segera Direhab, Ini Daftarnya

Senin, 19 Mei 2025 - 17:32
Pasar Bocor dan Kumuh di Pacitan Segera Direhab, Ini Daftarnya Plt Kabid Pasar Disdagnaker Pacitan, Agus Ismanto ditemui saat rapat evaluasi bulanan di Pasar Minulyo. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES NATUNA, PACITAN – Pemerintah Kabupaten Pacitan (Pemkab Pacitan) melalui Disdagnaker mulai merehabilitasi enam pasar daerah Kabupaten Pacitan yang kondisinya kumuh hingga mengalami kerusakan. Proyek ini menggunakan dana APBD dan ditarget selesai pada Juli 2025.

Pasar yang direhab meliputi Pasar Nawangan, Ngadirejan, Arjawinangun, Gondosari, Tulakan, dan Donorojo.

"Itu pasar daerah. Rata-rata yang urgent untuk segera ditangani, karena untuk peningkatan PAD dan pelayanan," kata Plt Kabid Pasar Disdagnaker Pacitan, Agus Ismanto, Senin (19/5/2025).

Jenis kerusakan yang diperbaiki mencakup atap bocor, talang rusak, kios tidak layak, drainase mampet, hingga ketiadaan tempat pembuangan sampah.

"Rehab talang, atap, tiang, apalagi saat musim hujan banyak yang bocor," jelas Agus. 

Anggaran yang digelontorkan untuk tiap pasar berbeda, disesuaikan dengan tingkat kerusakan. Rinciannya sebagai berikut:

  • Pasar Arjawinangun: Rp195 juta
  • Pasar Gondosari: Rp110 juta
  • Pasar Ngadirejan: Rp95 juta
  • Pasar Tulakan: Rp87 juta
  • Pasar Nawangan: Rp72 juta
  • Pasar Donorojo: Rp47 juta

"Sebetulnya masih banyak pasar yang butuh perbaikan, tapi karena anggarannya terbatas, kami pilih yang paling parah," tambah Agus. 

Perbaikan pasar ini juga ditujukan untuk mengerek Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar. Tahun ini, target PAD pasar dipatok sebesar Rp3,204 miliar.

Namun, realisasi PAD tahun lalu belum mencapai target. “PAD pasar tahun 2024 baru tercapai 96 persen dari target Rp3,201 miliar. Hingga Mei ini, baru 20 persen dari target 2025 yang terpenuhi,” ujarnya.

Agus menambahkan, pendapatan pasar berasal dari retribusi parkir, sewa kios, dan kebersihan. Meski begitu, tren kunjungan ke pasar tradisional cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir.

“Saat ini pengunjung pasar berkurang. Banyak pedagang yang jualan keliling pakai kendaraan, jadi masyarakat malas ke pasar,” ucapnya.

Selain itu, dua pasar yakni Tulakan dan Ngadirojo juga terkendala tidak memiliki lahan parkir. Hal ini membuat pengunjung kesulitan mengakses pasar, terutama pengguna kendaraan.

"Harapannya perbaikan ini bisa mendorong kembali aktivitas perdagangan di pasar tradisional dan meningkatkan PAD," pungkasnya. 

Disdagnaker Pacitan menargetkan seluruh proses rehab pasar rampung sebelum memasuki semester dua tahun ini. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Natuna just now

Welcome to TIMES Natuna

TIMES Natuna is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.